Rabu, 09 November 2016

Kapan Sebaiknya Anak Dikhitan?






Liburan sekolah biasanya dipilih orangtua untuk menyunatkan anaknya. Memang, sunat sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Karena, semakin tua usia anak maka risiko komplikasi meningkat. Inilah yang menjadi alasan kenapa dokter mendorong orangtua menyunatkan anak laki-laki ketika lahir. Temuan tersebut dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics
Peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington, Seattle, menganalisa data dari 1,4 juta anak laki-laki. Hasilnya, anak laki-laki yang melakukan sunat sebelum mencapai usia 1 tahun memiliki kesempatan 0,5 persen mengalami peristiwa yang merugikan. Risiko semakin besar pada anak laki-laki usia 1 sampai 10 tahun yakni sebesar 10 sampai 20 kali lipat. "Study kami memberikan bukti lebih rinci tentang tingkat dan jenis efek samping yang berhubungan dengan sunat laki-laki. Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah menemukan bahwa tingkat efek samping usai sunat pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa jauh lebih tinggi dibanding pada bayi," kata Dr Charbel El Bcheraou, penulis dan profesor di Global Health at the Institute for Health metrics and Evaluation, the University of Washington, seperti dilansir Medicaldaily, Rabu (14/5/2014).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping yang dimaksudkan termasuk rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit pipis, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi. WHO mendorong dilakukan sunat dalam rangka mengurangi tingkat HIV, yang dapat menurunkan risiko infeksi hingga 60 persen . Peneliti juga menemukan, kerusakan pada uretra terjadi pada sekitar 0,8 per satu juta khitanan. Sementara itu, kejadian memotong terlalu banyak kulup terjadi sekitar 702 per satu juta khitanan. Sunat merupakan prosedur yang melibatkan pemotongan kulup yang menutupi ujung penis. Keputusan tersebut didasarkan beberapa faktor. Orangtua memilih waktu sunat karena berbagai alasan, termasuk agama, sosial, budaya, atau manfaat kesehatan. Namun, melihat risiko yang meningkat hingga 10-20 kali, orangtua paling aman memilih waktu ketika berusia dini
  "Terkadang sunat ditunda karena masalah kesehatan pada bayi baru lahir atau bayi kurang cakupan asuransi. Dalam situasi lain, pilihan menunda mungkin hanya pribadi," kata Bcheraoui.

Info dan Pendaftaran
Rumah Khitan Modern Pangkalan Bun
Alamat : Jalan Ahmad Yani Km 40. Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalteng
Dody Ari Wibowo 
WA 081255454988
Email : rumahkhitanmodern@gmail.com
Website : www.rumahkhitanmodern.blogspot.com

Jumat, 07 Oktober 2016

Wajarkah Jika Anak Suka Memegang Dan Memainkan Kelaminnya ... ???





Masturbasi ternyata juga kerap dilakukan anak-anak. Tak hanya anak laki-laki, tetapi juga perempuan. Wajar bila Anda merasa was-was bila si kecil melakukan hal ini. Umur baru 4 tahun, tontonan ala orang dewasa pun belum terjamah oleh mereka. Meskipun Anda sudah sering membaca bahwa hal semacam ini wajar terjadi, tetapi kok, rasa cemas tetap saja ada?

Seperti diutarakan oleh seorang ahli psikologi, perilaku senang menyentuh atau memainkan alat kelamin adalah wajar karena anak usia prasekolah sedang berada dalam masa phallic (falik) bahwa salah satu sumber kenikmatan berada di daerah genital. "Jadi, hal ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak," paparnya
Aihkan perhatian anak
Ia jg mengatakan, pegang-pegang alat kelamin atau yang biasa kita asumsikan sebagai masturbasi biasanya mulai terlihat atau dilakukan saat anak memasuki usia 3 tahun ke atas dan akan berhenti di usia 6 tahun. Meski begitu, hal ini tak boleh dibiarkan saja, utamanya pada anak laki-laki. Ini karena alat kelamin laki-laki berada di luar sehingga lebih mudah terekspos (tersentuh, terlihat, dan lain-lain), selain laki-laki cenderung senang memainkan atau memegang alat kelaminnya.
"Jangan sampai memegang atau memainkan alat kelamin dijadikan sebuah kebiasaan. Bila tidak, fase falik ini dapat menjadi cikal bakal perilaku masturbasi. Jadi, lebih baik dicegah sedini mungkin dengan mengalihkan perhatiannya," terangnya
Sarannya, saat orangtua menemukan anak "bermain-main" dengan alat genitalnya, segera katakan padanya, alat kelaminnya bukanlah mainan. Kalau dipegang-pegang, nanti bisa mengakibatkan alat kelaminnya luka dan susah untuk buang air kecil. Apalagi bila tangannya kotor, hal ini bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Setelah berkata demikian, kemudian alihkan perhatian anak dengan memberikannya mainan atau mengajaknya bermain di luar rumah, dan temanilah dia bermain sehingga dia lupa pada aktivitas memainkan alat genital.
Jika Anda bekerja, maka ajarkan tindakan yang sama kepada pengasuh di rumah ketika mendapati anak memainkan alat kelaminnya. Selain itu, minta juga kepada si pengasuh untuk lebih sering mengajak anak bermain agar si anak lupa pada aktivitas memainkan alat kelamin.
Dengan cara-cara seperti itu, menurut Irma, pada usia 6-7 tahun, perilaku memegang-megang alat kelamin akan hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, bila salah penanganan, maka tidak menutup kemungkinan anak akan terus melakukannya hingga masa pubertas dalam pengertian masturbasi yang sebenarnya.
Jika sudah pada masa ini, maka stimulusnya tentu akan berbeda. Pada masa pubertas ada fantasi seksual yang menyertai, atau ada perilaku seksual tertentu yang menyertai. Dikhawatirkan, masturbasi ini bisa membuat anak kecanduan. Celaka, kan? Karena itulah pencegahan diperlukan.

Rabu, 21 September 2016

Apakah Hipospadia itu ? Dan Apakah Bisa Disembuhkan ?





Biasanya, orang tua langsung cemas begitu mengetahui bayi baru lahirnya menderita hipospadia. Padahal, hipospadia merupakan kondisi yang sering dijumpai. Dan, operasi bisa memperbaiki  tampilan penis anak. Selain itu, pasca operasi, fungsi seksualnya di masa dewasa umumnya tidak akan terganggu. 
Hipospadia adalah keadaan ketika ujung uretra terletak di bawah penis. Seharusnya, lubang tersebut berada di ujung penis. Nah, uretra adalah saluran untuk membuang urin dari kandung kemih.
Apa gejalanya? Ujung uretra tidak berada di ujung penis, penis membengkok (tertekuk) ke bawah, hanya separuh kepala penis yang tertutup kulup (seolah seperti sudah disunat), serta arah pancaran urin saat buang air kecil tidak seperti anak laki-laki lain. 
Umumnya, penyebab hipospadia tidak diketahui. Pada sebagian kasus, kondisi ini diturunkan secara genetik. Namun, risiko hipospadia bisa meningkat pada ibu yang usianya agak lanjut, atau pada kehamilan inseminasi buatan (mungkin akibat paparan terhadap hormon progesteron). Ketika janin, pembentukan penis memang dipengaruhi oleh beberapa hormon. Nah, hipospadia terjadi bila hormon-hormon tersebut tidak bekerja dengan baik. Akibatnya? Bentuk uretra pun abnormal. 
Bagaimana penanganannya? Sebaiknya, Anda segera berkonsultasi dengan dokter bedah urologi (bedah sistem perkemihan) anak. Idealnya, operasi dilakukan sedini mungkin, yakni ketika anak berusia 3 – 18 bulan. Dokter akan melakukan reposisi muara uretra (bahkan, jika perlu, akan dilakukan upaya memanjangkan terhadap batang penis). Nah, operasi dilakukan dengan anestesi umum dan lamanya operasi berkisar antara 90 menit sampai 3 jam. Umumnya, operasi berhasil. Namun, jika tidak dioperasi, anak akan mengalami kesulitan saat berkemih di toilet, karena arah pancaran urinnya yang abnormal. Juga, di masa dewasa, hipospadia yang tidak diterapi bisa menyebabkan kesulitan dalam melakukan hubungan seksual.

Sabtu, 17 September 2016

Tren Dan Bahaya Menanam Benda Asing Di Penis




Banyak orang beranggapan kenikmatan hubungan seksual lebih ditentukan dengan ukuran penis dan beberapa menganggap aksesoris pada penis pun sangat berpengaruh pada kenikmatan hubungan seksual tersebut. Oleh karena itu banyak sekali orang yang berusaha untuk memperbesar ukuran penis nya dengan berbagai cara baik secara tradisional maupun modern. Merasa ukuran penis pun belum cukup untuk menambah kenikmatan maka beberapa orang pun rela menambahakan aksesoris yang dipasang pada batang penisnya. Aksesories yang dipasang bermacam-macam ada yang berupa tindikan, pasang manik-manik atau karet bahkan ada yang berupa plastik. Namun harus hati-hati, adanya benda asing pada batang penis bisa menimbulkan efek samping terutama pada laki-laki bahkan bisa juga pada pasangannya. Pada laki-laki benda asing ini bisa menimbulkan reaksi alergi dari benda yang ditanamkan baik reaksi alergi yang ringan berupa sekedar gatal-gatal atau bahkan menjadikan reaksi alergi yang berat yang bisa menimbulkan efek sistem diseluruh tubuh. Bisa juga dari benda yang ditanamkan menimbulkan infeksi, apabila benda yang ditanamkan tidak steril, hati-hati infeksi bisa timbul di batang penisnya yang menyebabkan si orang tersebut menjadi demam, penisnya bengkak, nyeri dan sangat tidak nyaman bagi penderitanya. Bahkan apabila dengan kondisi infeksi ini orang tersebut tetap melakukan hubungan badan bisa jadi si pasangan tertular dari infeksinya. Reaksi yang paling ringan adalah ketidak nyamanan. Pemasangan aksesories yang tidak tepat bisa menimbulkan ketidak nyamanan pada si penderita karena bisa jadi benda yang ditanam bisa kurang dalam atau bahkan menekan pembuluh darah dan syaraf dari penis yang akan menimbulkan rasa nyeri pada penderitanya. Karena efek samping inilah banyak orang yang telah memasang aksesoris pada penisnya menyesali perbuatannya dan meminta untuk di lakukan pembongkaran dari aksesories yang dipasang tersebut. Klinik kami pun menerima untuk membuka kembali aksesoris yang telah dipasang.

Kamis, 08 September 2016

Mr.P Bengkok? Mungkin Anda Menderita ‘Peyronie’



Lihat Gambar Penis bengkok, pasti bikin cemas dan minder. Tak perlu khawatir karena penis bengkok bukan sesuatu yang berbahaya dan tak begitu menganggu aktivitas seksual, selama Anda bisa menyiasatinya. Meskipun kondisi tersebut tidak berbahaya, namun untuk beberapa individu pasti merasa tak nyaman. Jika bengkoknya disertai rasa sakit, mungkin ada gangguan dengan Mr P Anda, bisa jadi Anda mengalami Peyronie.

Apa itu Peyronie?
Istilah Peyronie mungkin masih awam untuk sebagian orang, karena memang Peyronie tak sepopuler gangguan penis lainnya, seperti impotensi atau ejakulasi dini.
Peyronie adalah terbentuknya jaringan (plak) pada penis, biasanya jaringan ini makin mengeras pada salah satu sisi, yang membuat penis melengkung saat ereksi. Beberapa pria berpenis bengkok mengalami kesulitan saat berhubungan seksual.
Sampai saat ini penyebab Peyronie belum diketahui secara pasti. Namun Peyronie bukan merupakan gangguan serius ataupun termasuk kategori penyakit seksual menular, meskipun ada yang menyebutkan gangguan tersebut dipengaruhi masalah genetis dan cara memperlakukan Mr P.
Jangan terlalu cemas jika bentuk penisnya tak terlalu bengkok.
Setiap pria bisa saja mengalami Peyronie, umumnya banyak dijumpai pada pria berusia 50 tahun meskipun tak menutup kemungkinan terjadi pada usia 18 tahun. Bahkan sekitar 80 ribu p
ria di Inggris mengalami kondisi ini.
Gejala-gejala peyronie 


Tiga gejala penis bengkok (Peyronie):
- terdapat benjolan keras pada batang penis
- rasa sakit saat ereksi
- penis bengkok saat ereksi
Jaringan mengeras menimbulkan rasa sakit, yang bisa memicu impotensi. Penis bisa bengkok ke arah kiri dan kanan, meskipun dari banyak kasus yang terjadi penis lebih banyak membengkok keatas. Jika Anda perhatikan penis membengkok dengan tiba-tiba dan cenderung makin berkembang dalam satu sampai tiga bulan. Gejala tersebut lebih sering terjadi dalam keadaan ereksi.
Yang harus dilakukan

Saat Anda merasakan sakit dan terdapat benjolan tak normal di penis anda, segera kunjungi dokter Anda, dan jika memang Anda didiagnosa mengalami Peyronie, tanyakan pengobatan apa yang harus Anda jalani.
Jika dokter Anda tak bisa membantu, jangan ragu meminta rujukan untuk
berkonsultsi ke dokter spesialis kelamin dan masalah kesehatan organ seksual, ataupun mengunjungi klinik seksual. Terkadang gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya meskipun memakan waktu dan tergantung kondisi tubuh penderita. Sebab, jaringan dalam tubuh selalu aktif beregenerasi, tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru.