Rabu, 21 September 2016

Apakah Hipospadia itu ? Dan Apakah Bisa Disembuhkan ?





Biasanya, orang tua langsung cemas begitu mengetahui bayi baru lahirnya menderita hipospadia. Padahal, hipospadia merupakan kondisi yang sering dijumpai. Dan, operasi bisa memperbaiki  tampilan penis anak. Selain itu, pasca operasi, fungsi seksualnya di masa dewasa umumnya tidak akan terganggu. 
Hipospadia adalah keadaan ketika ujung uretra terletak di bawah penis. Seharusnya, lubang tersebut berada di ujung penis. Nah, uretra adalah saluran untuk membuang urin dari kandung kemih.
Apa gejalanya? Ujung uretra tidak berada di ujung penis, penis membengkok (tertekuk) ke bawah, hanya separuh kepala penis yang tertutup kulup (seolah seperti sudah disunat), serta arah pancaran urin saat buang air kecil tidak seperti anak laki-laki lain. 
Umumnya, penyebab hipospadia tidak diketahui. Pada sebagian kasus, kondisi ini diturunkan secara genetik. Namun, risiko hipospadia bisa meningkat pada ibu yang usianya agak lanjut, atau pada kehamilan inseminasi buatan (mungkin akibat paparan terhadap hormon progesteron). Ketika janin, pembentukan penis memang dipengaruhi oleh beberapa hormon. Nah, hipospadia terjadi bila hormon-hormon tersebut tidak bekerja dengan baik. Akibatnya? Bentuk uretra pun abnormal. 
Bagaimana penanganannya? Sebaiknya, Anda segera berkonsultasi dengan dokter bedah urologi (bedah sistem perkemihan) anak. Idealnya, operasi dilakukan sedini mungkin, yakni ketika anak berusia 3 – 18 bulan. Dokter akan melakukan reposisi muara uretra (bahkan, jika perlu, akan dilakukan upaya memanjangkan terhadap batang penis). Nah, operasi dilakukan dengan anestesi umum dan lamanya operasi berkisar antara 90 menit sampai 3 jam. Umumnya, operasi berhasil. Namun, jika tidak dioperasi, anak akan mengalami kesulitan saat berkemih di toilet, karena arah pancaran urinnya yang abnormal. Juga, di masa dewasa, hipospadia yang tidak diterapi bisa menyebabkan kesulitan dalam melakukan hubungan seksual.

Sabtu, 17 September 2016

Tren Dan Bahaya Menanam Benda Asing Di Penis




Banyak orang beranggapan kenikmatan hubungan seksual lebih ditentukan dengan ukuran penis dan beberapa menganggap aksesoris pada penis pun sangat berpengaruh pada kenikmatan hubungan seksual tersebut. Oleh karena itu banyak sekali orang yang berusaha untuk memperbesar ukuran penis nya dengan berbagai cara baik secara tradisional maupun modern. Merasa ukuran penis pun belum cukup untuk menambah kenikmatan maka beberapa orang pun rela menambahakan aksesoris yang dipasang pada batang penisnya. Aksesories yang dipasang bermacam-macam ada yang berupa tindikan, pasang manik-manik atau karet bahkan ada yang berupa plastik. Namun harus hati-hati, adanya benda asing pada batang penis bisa menimbulkan efek samping terutama pada laki-laki bahkan bisa juga pada pasangannya. Pada laki-laki benda asing ini bisa menimbulkan reaksi alergi dari benda yang ditanamkan baik reaksi alergi yang ringan berupa sekedar gatal-gatal atau bahkan menjadikan reaksi alergi yang berat yang bisa menimbulkan efek sistem diseluruh tubuh. Bisa juga dari benda yang ditanamkan menimbulkan infeksi, apabila benda yang ditanamkan tidak steril, hati-hati infeksi bisa timbul di batang penisnya yang menyebabkan si orang tersebut menjadi demam, penisnya bengkak, nyeri dan sangat tidak nyaman bagi penderitanya. Bahkan apabila dengan kondisi infeksi ini orang tersebut tetap melakukan hubungan badan bisa jadi si pasangan tertular dari infeksinya. Reaksi yang paling ringan adalah ketidak nyamanan. Pemasangan aksesories yang tidak tepat bisa menimbulkan ketidak nyamanan pada si penderita karena bisa jadi benda yang ditanam bisa kurang dalam atau bahkan menekan pembuluh darah dan syaraf dari penis yang akan menimbulkan rasa nyeri pada penderitanya. Karena efek samping inilah banyak orang yang telah memasang aksesoris pada penisnya menyesali perbuatannya dan meminta untuk di lakukan pembongkaran dari aksesories yang dipasang tersebut. Klinik kami pun menerima untuk membuka kembali aksesoris yang telah dipasang.

Kamis, 08 September 2016

Mr.P Bengkok? Mungkin Anda Menderita ‘Peyronie’



Lihat Gambar Penis bengkok, pasti bikin cemas dan minder. Tak perlu khawatir karena penis bengkok bukan sesuatu yang berbahaya dan tak begitu menganggu aktivitas seksual, selama Anda bisa menyiasatinya. Meskipun kondisi tersebut tidak berbahaya, namun untuk beberapa individu pasti merasa tak nyaman. Jika bengkoknya disertai rasa sakit, mungkin ada gangguan dengan Mr P Anda, bisa jadi Anda mengalami Peyronie.

Apa itu Peyronie?
Istilah Peyronie mungkin masih awam untuk sebagian orang, karena memang Peyronie tak sepopuler gangguan penis lainnya, seperti impotensi atau ejakulasi dini.
Peyronie adalah terbentuknya jaringan (plak) pada penis, biasanya jaringan ini makin mengeras pada salah satu sisi, yang membuat penis melengkung saat ereksi. Beberapa pria berpenis bengkok mengalami kesulitan saat berhubungan seksual.
Sampai saat ini penyebab Peyronie belum diketahui secara pasti. Namun Peyronie bukan merupakan gangguan serius ataupun termasuk kategori penyakit seksual menular, meskipun ada yang menyebutkan gangguan tersebut dipengaruhi masalah genetis dan cara memperlakukan Mr P.
Jangan terlalu cemas jika bentuk penisnya tak terlalu bengkok.
Setiap pria bisa saja mengalami Peyronie, umumnya banyak dijumpai pada pria berusia 50 tahun meskipun tak menutup kemungkinan terjadi pada usia 18 tahun. Bahkan sekitar 80 ribu p
ria di Inggris mengalami kondisi ini.
Gejala-gejala peyronie 


Tiga gejala penis bengkok (Peyronie):
- terdapat benjolan keras pada batang penis
- rasa sakit saat ereksi
- penis bengkok saat ereksi
Jaringan mengeras menimbulkan rasa sakit, yang bisa memicu impotensi. Penis bisa bengkok ke arah kiri dan kanan, meskipun dari banyak kasus yang terjadi penis lebih banyak membengkok keatas. Jika Anda perhatikan penis membengkok dengan tiba-tiba dan cenderung makin berkembang dalam satu sampai tiga bulan. Gejala tersebut lebih sering terjadi dalam keadaan ereksi.
Yang harus dilakukan

Saat Anda merasakan sakit dan terdapat benjolan tak normal di penis anda, segera kunjungi dokter Anda, dan jika memang Anda didiagnosa mengalami Peyronie, tanyakan pengobatan apa yang harus Anda jalani.
Jika dokter Anda tak bisa membantu, jangan ragu meminta rujukan untuk
berkonsultsi ke dokter spesialis kelamin dan masalah kesehatan organ seksual, ataupun mengunjungi klinik seksual. Terkadang gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya meskipun memakan waktu dan tergantung kondisi tubuh penderita. Sebab, jaringan dalam tubuh selalu aktif beregenerasi, tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru.

Minggu, 04 September 2016

Jenis Makanan Yang Mempercepat Penyembuhan Luka Khitan





Setiap orang yang baru selesai khitan pasti selalu mengharapkan lukanya cepat sembuh. Lama tidaknya luka tersebut sembuh tergantung pada tiap individu yang mendapatkan luka tersebut. Dalam kondisi normal, luka pasca khitan ini bisa sembuh dalam waktu satu sampai dengan dua minggu. Hal itu bisa lebih lama jika individu memiliki penyakit lain seperti gula, atau kencing manis dan penyakit yang lain. Meskipun begitu mereka tetap membutuhkan perawatan yang tidak boleh sembarangan jika ingin cepat sembuh
Untuk membantu proses penyembuhan luka khitan, maka ada beberapa makanan yang perlu dikonsumsi. Berikut ini adalah daftar makanan yang baik untuk dikonsumsi saat anda dalam masa penyembuhan luka khitan
1. Protein
Selama masa proses penyembuhan setelah khitan tubuh membutuhkan asam amino untuk memperbaiki dan membentuk jaringan di dalam tubuh. Protein adalah sumber nutrisi yang kaya akan asam amino. Selain itu protein juga bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit yang bisa membantu memperlambat penyembuhan. Salah satu contoh makanan yang tinggi protein dan baik untuk dikonsumsi selama masa penyembuhan karena luka khitan adalah ikan gabus.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa dari 100 gram ikan gabus terkandung gizi berupa kalori 69 kalori, protein 25.2 gr, lemak 1.7 gr, phospor 76 mg, kalsium 62 mg, besi 0.9 mg, vitamin A 150 mg, vitamin B 0.04 mg dan air sebesar 69 gr. Dengan tingginya kandungan gizi pada ikan gabus, maka tidak mengherankan bila ikan gabus sangat baik dikonsumsi sebagai salah satu menu sehari-hari.
selain ikan gabus, sumber asam amino juga bisa di dapat dari mengonsumsi telur ayam. Makanan sumber asam amino lainnya adalah daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak dan kacang panjang.
2. Vitamin C
Bila dibanding jenis vitamin lainnya, maka vitamin C adalah yang paling sering dikonsumsi. Hal ini karena vitamin C merupakan antioksidan yang sangat baik bagi tubuh untuk mencegah penyakit. Selain itu vitamin C juga membantu melindungi sel dari radikal bebas serta penting untuk penyembuhan luka. Adapun contoh sumber nutrisi kaya vitamin C misalnya adalah paprika merah, jeruk, lemon, manga, papaya, sayuran hijau, berries, kiwi, brokoli, tomat, ubi-ubian dan kentang panggang.
3. Zat besi
Zat besi mempunyai penting dalam pembentukan hemoglobin. Hemoglobin adalah senyawa dalam sel darah merah yang mempunyai fungsi untuk membawa oksigen ke jaringan. Oksigen ini penting dalam metabolisme sel dan proses penyembuhan setelah khitan. Adapun contoh makanan sumber zat besi yaitu kerang, hati dan bisa juga daging merah.
4. Whole grain
Karbohidrat mengandung glukosa yang penting sebagai sumber energi. Karbohidrat kompleks seperti whole grains, kaya nutrisi yang bisa membantu menjaga sistem imun tubuh, selain itu juga mengandung serat yang berperan mencegah dan mengatasi sembelit saat penyembuhan setelah operasi. Adapun makanan sumber whole grains diantaranya adalah roti gandum, nasi merah, sup barley dan oatmeal
Info dan Pendaftaran
Rumah Khitan Modern Pangkalan Bun
Alamat : Jalan Ahmad Yani Km 40. Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalteng
Dody Ari Wibowo 
WA 081255454988
Email : rumahkhitanmodern@gmail.com
Website : www.rumahkhitanmodern.blogspot.com

Kamis, 01 September 2016

Penyulit Pada Khitan dan Penanganannya



Pendarahan Paska Khitan.
Adalah penyulit yang terjadi saat operasi khitan atau sirkumsisi berlangsung, atau beberapa saat setelahnya. Dibawah ini adalah beberapa penyulit dini sirkumsisi yang dapat  terjadi
Pendarahan ini dapat terjadi beberapa saat setelah operasi selesai atau anak sudah berada dirumah atau beberapa jam kemudian. Hal ini diakibatkan oleh ikatan/ ligasi yang lepas, akibat kurang sempurnanya ikatan atau anak hiperaktiv. Dapat pula diakibatkan ketidaktelitian operator dalam mencari dan menghentikan pendarahan.
Pendarahan banyak terjadi pada anastesi local yang mengandung adrenalin pada khitan metode konfensional, karena pada saat efek vasokonstriktor bekerja pembuluh darah kecil berkontraksi sehingga tidak tampak adanya pendarahan, namun setelah efeknya habis akan muncul pendarahan. Faktor anemi dan gizi buruk juga ikut andil dalam kasus ini. Hal ini dapat diminimalisir jika dilakukan dengan metode Flashcutter yang bekerja 2 fungsi dalam sekali tindakan, artinya Flashcutter atau laser atau sejenisnya disamping melakukan pemotongan juga memberi efek pembuntuan pembuluh darah terpotong sehingga sudah pasti resiko pendarahan lebih kecil.
Jika terjadi pendarahan cukup besar, tindakan yang paling aman adalah jahitan dibuka kembali dan dicari sumber pendarahannya, kemudian diligasi setelah dianastesi ulang terlebih dahulu. Namun jika pendarahan hanya merembes artinya tidak deras, dapat dikompres dengan kasa yang telah dibasahi adrenalin. Dapat dipertimbangkan juga pemberian karbozokrom salisilat (adona, adrome).

Oedema
Biasanya odem saat khitan diakibatkan cairan anestesi yang tidak terserap, cairan ini terkumpil didalam jaringan ikat mukosa dan sub mukosa. Ini dapat mempersulit saat penjahitan luka. Jika odem dirasa sangat mengganggu sabaiknya dibuang atau dikurangi. Meskipun jika kita abaikan pada ahirnya cairan tersebut secara fisiologis akan terserap (di-absorbsi) dengan sendirinya, namun membutuhkan waktu absorbsi yang berfariasi sampai mencapai 24 jam.


Hematom pada khitan.
Pecahnya pembuluh darah akibat penusukan jarum suntik saat anestesi dapat menimbulkan hematom dimana bocoran darah tersebut mengumpul dan membentuk benjolan yang besarnya bergantung dari banyaknya darah yang keluar dari pembuluh darah. Pada pembuluh darah kecil biasanya hematom tidak membesar karena platelat plug sudah cukup untuk menghentikannya. Maka hendaknya kita evaluasi hamatum untuk beberapa saat, apakah terus membesar atau tidak. Jika terus membesar kita harus berusaha mencari pembuluh darah yang pecah untuk segera menanganinya dengan benang ( diikat)  atau metode flashcutter dan yang lainnya. Sedangkan bekuan darah yang terkumpul tadi segera kita bersihkan atau kita buang. Namun tindakan diatas dapat diabaikan jika hematom tidak membesar.