Pendarahan Paska Khitan.
Adalah penyulit yang terjadi saat operasi khitan atau
sirkumsisi berlangsung, atau beberapa saat setelahnya. Dibawah ini adalah
beberapa penyulit dini sirkumsisi yang dapat terjadi
Pendarahan ini dapat terjadi beberapa saat setelah operasi
selesai atau anak sudah berada dirumah atau beberapa jam kemudian. Hal ini
diakibatkan oleh ikatan/ ligasi yang lepas, akibat kurang sempurnanya ikatan
atau anak hiperaktiv. Dapat pula diakibatkan ketidaktelitian operator dalam
mencari dan menghentikan pendarahan.
Pendarahan banyak terjadi pada anastesi local yang
mengandung adrenalin pada khitan metode konfensional, karena pada saat efek
vasokonstriktor bekerja pembuluh darah kecil berkontraksi sehingga tidak tampak
adanya pendarahan, namun setelah efeknya habis akan muncul pendarahan. Faktor
anemi dan gizi buruk juga ikut andil dalam kasus ini. Hal ini dapat
diminimalisir jika dilakukan dengan metode Flashcutter yang bekerja 2 fungsi
dalam sekali tindakan, artinya Flashcutter atau laser atau sejenisnya disamping
melakukan pemotongan juga memberi efek pembuntuan pembuluh darah terpotong
sehingga sudah pasti resiko pendarahan lebih kecil.
Jika terjadi pendarahan cukup besar, tindakan yang paling
aman adalah jahitan dibuka kembali dan dicari sumber pendarahannya, kemudian
diligasi setelah dianastesi ulang terlebih dahulu. Namun jika pendarahan hanya
merembes artinya tidak deras, dapat dikompres dengan kasa yang telah dibasahi
adrenalin. Dapat dipertimbangkan juga pemberian karbozokrom salisilat (adona,
adrome).
Oedema
Biasanya odem saat khitan diakibatkan cairan anestesi yang
tidak terserap, cairan ini terkumpil didalam jaringan ikat mukosa dan sub
mukosa. Ini dapat mempersulit saat penjahitan luka. Jika odem dirasa sangat
mengganggu sabaiknya dibuang atau dikurangi. Meskipun jika kita abaikan pada
ahirnya cairan tersebut secara fisiologis akan terserap (di-absorbsi) dengan
sendirinya, namun membutuhkan waktu absorbsi yang berfariasi sampai mencapai 24
jam.
Hematom pada khitan.
Pecahnya pembuluh darah akibat penusukan jarum suntik
saat anestesi dapat menimbulkan hematom dimana bocoran darah tersebut mengumpul
dan membentuk benjolan yang besarnya bergantung dari banyaknya darah yang
keluar dari pembuluh darah. Pada pembuluh darah kecil biasanya hematom tidak
membesar karena platelat plug sudah cukup untuk menghentikannya. Maka hendaknya
kita evaluasi hamatum untuk beberapa saat, apakah terus membesar atau tidak.
Jika terus membesar kita harus berusaha mencari pembuluh darah yang pecah untuk
segera menanganinya dengan benang ( diikat) atau metode flashcutter dan
yang lainnya. Sedangkan bekuan darah yang terkumpul tadi segera kita bersihkan
atau kita buang. Namun tindakan diatas dapat diabaikan jika hematom tidak
membesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar