Didalam dunia kedokteran, tindakan
injeksi sudah bukan hal yang asing didengar, tindakan injeksi yang merupakan
tindakan invasif terkadang bisa membuat pasien kurang nyaman, namun dengan
seiring berkembangnya waktu bersamaan dengan meningkatnya harapan hidup yang
nyaman dan berkualitas didunia maka kebanyakan orang memilih tindakan medis
yang bersifat “minimally invasif” oleh karena itu dibutuhkan alat suntik tanpa
jarum yang diharapkan bisa mengurangi masalah – masalah yang ada seperti :
Needle
phobia ( ketakutan akan jarum suntik ), Expose of injection ( ada ketakutan
tersendiri dari pasien dimana pasien merasa spuit injeksi dengan jarum yang
pernah digunakan untuk pasien lain dan didaur ulang kemudian dipakai lagi
sehingga pasien merasa dalam paparan infeksi ),Risk of accident ( kemungkinan
tindakan injeksi yang dilakukan terjadi hal – hal yang tidak diharapkan ),
Environment Problem ( pencemaran lingkungan dengan menggunakan disposible
injection ) , Danger Of Lipodystropy ( Suntikan insulin dengan jarum yg
beresiko menyebabkan Lipodystropy )
Sejak tahun 1936 dari beberapa negara
maju berusaha mengembangkan tehnologi baru yang mampu memasukkan obat kedalam
tubuh tanpa menggunakan jarum mulai dari yang sederhana dan dengan semakin
bertambah tahun ditemukan perkembangan alat injeksi bebas jarum yang semakin
komplek dan canggih. Hingga pada akhirnya pada tahun 1970-1999 dilakukan
pengembangan sistem injeksi bebas jarum yang mudah pemakaiannya. Untuk negara indonesia
produk spuit tanpa jarum suntik ini mulai beredar sejak tahun 1999 itupun masih
langka karena terkendala harga yang relatif mahal. Saat ini teknologi
needle-free injection terus berkembang dan banyak digunakan para praktisi
kesehatan termasuk dokter gigi, dokter umum, dokter andrologi, dokter anak dan
dokter kulit serta belakangan ini banyak dipergunakan oleh praktisi khitan
untuk anastesinya .Teknologi suntikan tanpa jarum suntik, memanfaatkan energi
pendorong yang kuat dari pegas, gas, atau elektromagnetik dengan tujuan
mengantarkan preparat obat berbentuk cair menembus kulit. Berdasarkan energi
yang dihasilkan pendorong, obat dapat dihantarkan hingga otot (intramuskular),
subkutan dan kulit (intradermal), sesuai keinginan dokter
Dalam dunia Sirkumsisi belakangan ini
menarik perhatian yang luar biasa di dunia barat. Bukti-bukti ilmiah akan
manfaat sirkumsisi dari sisi medis secara jelas disampaikan seperti; mengurangi
risiko terjadinya infeksi saluran kemih, mengurangi risiko penularan penyakit
menular seksual terutama pada laki-laki, mencegah terjadinya kanker penis dan
mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan (partner seksual) serta
mencegah penularan infeksi Human Immunodeviciency Virus (HIV) dan Human
Papilloma Virus (HPV).
Meski memiliki manfaat yang luar
biasa, issue “nyeri” masih dijadikan momok menakutkan sekaligus penghalang
dilakukannya sirkumsisi pada pria. Nyeri saat sirkumsisi pada pria dewasa
umumnya disebabkan karena prosedur anastesi lokal yang sering tidak adekuat.
Bahkan untuk menghindari rasa nyeri ini di Amerika Serikat tindakan sirkumsisi
dewasa, banyak dilakukan melalui prosedur anastesi umum, ini tentunya
menyebabkan pembiayaan yang lebih tinggi pada tindakan sirkumsisi.
Pada tahun 2009, Yifeng peng dan
kawan-kawan mencoba meneliti efektifitas needle-free injection dalam prosedur
anastesi sirkumsisi, di China. Penelitiannya ini dilakukan antara bulan Juni –
September 2009, dan telah di publikasikan di Journal of Urology September 2010,
dengan melibatkan 60 pria dewasa. Pada semua partisipan dilakukan prosedur
menggunakan 0,05% klorheksidin, di sekitar penis, pinggang sebagian perut
hingga paha. Lidocaine di aplikasikan pada alat dan dihantarkan dibeberapa
lokasi penis, baik di pangkal maupun ujung dengan dosis 0,1 ml. Dalam penelitiannya
ini untuk mencapai manfaat analgesia obat, hanya membutuhkan waktu 45 detik
setelah injeksi diberikan. 85% partisipan merasa puas dengan teknologi
needle-free injection ini, tanpa membutuhkan anastesi tambahan dalam
menghilangkan nyeri saat sirkumsisi.
Injektor, menggunakan tenaga pegas
yang dapat disesuaikan kekuatan penetrasi ke kulit sesuai kebutuhan.
Menggunakan bantuan pompa injektor alat ini akan memberikan tekanan pada alat
penyemprot yang berisi cairan anastesi. Obat anastesi akan lebih mudah diserap
dan menyebar lebih baik menggunakan teknologi needle-free injection
dibandingkan pengunaan jarum suntik konvensional. “Sehingga untuk waktu capai
analgesia pasien sunat menjadi lebih cepat, tanpa menimbulkan cidera jaringan
dan tanpa rasa sakit,” Dengan teknologi ini kenyamanan sunat baik pada anak
atau dewasa juga menjadi lebih baik.
Teknologi needle-free injection yang
beredar dikalangan praktisi khitan diindonesia banyak macamnya seperti :
Comfort-In, Stabilizer-Thesera, RG Projector, Dermajet, Madajet dan ada juga
kreatifitas anak bangsa yaitu ANS jet-1 yang tak kalah bagusnya dengan alat –
alat needle-free injection lainnya dan yang masing masing alat mempunyai
kekurangan dan kelebihan serta harga yang bervariasi. Semoga dengan adanya teknologi
needle-free injection ini diharapkan anak2 bisa lebih berani untuk dikhitan.
Info dan Pendaftaran
Info dan Pendaftaran
Rumah Khitan Modern Pangkalan Bun
Alamat : Jalan Ahmad Yani Km 40. Pangkalan Lada,
Kotawaringin Barat, Kalteng
Dody Ari Wibowo
WA 081255454988
Email : rumahkhitanmodern@gmail.com