Jumat, 03 Juli 2020

Metode Sunat Di Era Modern



Dewasa ini kita telah berada pada era digital. Berbagai terobosan medis sudah bermunculan pada tahun 2020 ini, dan sangat menguntungkan bagi para penggunanya. Di dunia modern yang semakin terhubung dengan teknologi ini, tidak aneh rasanya jika dunia medis pun mengikuti kecenderungan ini. Sejak dulu, teknologi dan medis seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.

Apalagi sekarang, di era yang serba canggih ini, teknologi telah banyak membantu riset-riset dalam dunia kesehatan. Dan beberapa tahun belakangan adalah masa yang sangat menggairahkan untuk inovasi-inovasi medis. Salah satu yang kentara adalah pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan khususnya aplikasi untuk khitan (sunat)

Seiring dengan kemajuan teknologi, cara sunat pun kian beragam. Selain prosesnya lebih cepat, sejumlah metode sunat saat ini sudah minim risiko dan rasa sakit.

Orang tua yang memiliki anak laki-laki tidak hanya dibuat galau oleh pertanyaan, “Kapan Si Kecil akan disunat?”. Metode sunat yang akan dipilih pun kerap membuat para orang tua kebingungan.

Beragam tehnik Sunat yang familiar Dan bisa dinikmati masyarakat dewasa ini diantaranya :

1.      Konvensional

      Metode sunat ini paling banyak digunakan hingga kini oleh banyak tenaga dokter maupun mantri sunat. Alat yang digunakan telah sesuai standar medis. Sebelum kulit penis dipotong, akan dilakukan pembiusan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kulit penis diiris melingkar menggunakan gunting atau pisau khusus bedah. Setelah dipotong, kulit penis disatukan kembali dengan cara dijahit sehingga hasilnya relatif lebih baik.

Kelebihan:

  Risiko infeksi kecil karena menggunakan peralatan yang sudah sesuai dengan standar medis.
       Biaya juga masih cukup terjangkau.
  Metode ini bisa diterapkan kepada pasien hiperaktif, autisme, dan anak berpenis kecil.

Kekurangan:

       Proses pengerjaan cukup lama, sekitar 30-50 menit.
       Proses penyembuhan juga cukup lama.
•                Luka tidak boleh terkena air

2.      Electric Cauter

      Metode ini kerap disebut dengan metode sunat laser. Penamaan ini sesungguhnya kurang tepat karena cara ini sama sekali tidak menggunakan laser yang diasumsikan sebagai sinar berwarna merah seperti dalam film sci-fi. 

    Dalam kasus ini, sunat laser justru dilakukan menggunakan alat cauter untuk memotong kulit penis. Alat itu berbentuk seperti pistol atau bentuk lain dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Nah elemen yang memerah itulah yang digunakan untuk memotong kulit penis.

   Alat cauter akan memotong kulit tanpa menimbulkan pendarahan karena bersifat panas dan langsung membekukan pembuluh darah di kulit tersebut. Cara ini tergolong aman selama cauter tidak mengenai kepala penis. Itulah sebabnya, sunat ini harus dilakukan oleh tenaga  yang sudah berpengalaman.

       Dan perlu diketahui, sunat dengan electro cauter tetap membutuhkan jahitan untuk merapikan hasil sunat. Dengan dijahit ataupun dengan menggunakan lem untuk merekatkan bekas potongan, luka sunat juga akan lebih cepat sembuh. Kesimpulannya, metode sunat ini sebenarnya serupa dengan sunat konvesional. Hanya berbeda pada penggunaan alatnya saja.

Kelebihan:

 Risiko pendarahan minimal karena menggunakan elemen yang dipanaskan sehingga menutup pembuluh darah yg dipotong.
    Waktu penyembuhan relatif lebih cepat, begitu pula dengan waktu pengerjaan.

Kekurangan:

  Masih ada perban yg menempel yg terkadang saat ganti balutan anak merasa agak nyeri 
      •   Luka tidak boleh terkena air .

3.      Klem

       Klem adalah tabung plastik khusus yang memiliki ukuran bervariasi sesuai ukuran penis. Metode klem memiliki banyak variasi alat dan nama, walau prinsip serta cara kerjanya sama. Kulit penis (kulup) dijepit dengan suatu alat sekali pakai, kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan. Setelah itu, klem akan dipasang pada penis hingga sekitar 5 hari dilakukan up klemp ataupun bisa DO(Drop Out) yaitu klem lepas sendiri dalam rentan waktu 9 sampai 18 hr. Dengan metode ini, Si Kecil bisa mandi ataupun berendam dan bisa langsung memakai celana serta beraktivitas seperti biasa setelah sunat.

Kelebihan:
    Pendarahan minimal, tanpa jahitan maupun perban.
       Luka khitan boleh kena air.
       Proses cepat,
      •       Tidak perlu ganti perban.

Kekurangan:
  Biaya lebih mahal dibandingkan metode konvensional atau electric cauter.
  Klem yang menempel pada penis dapat membuat Si Kecil tak nyaman.
•   Dalam beberapa kasus, ada keluhan klem sulit dibuka.

4.      Lem

     Sunat Metode lem yaitu proses penyatuan hasil pemotongan kulup saat khitan.Untuk proses pemotongan biasanya bisa memakai electric cauter, Gomco, Winkel. Dan perlu diketahui, sunat dengan Lem tetap membutuhkan keahlian khusus untuk merapikan hasil sunat. Dengan menggunakan lem untuk merekatkan bekas potongan, luka sunat juga akan lebih cepat sembuh rapi,estetis dan tanpa alat yg menempel jd setelah proses sunat anak lebih nyaman tanpa adanya beban di Penisnya.

Kelebihan:

       Risiko pendarahan minimal.
    Waktu penyembuhan relatif lebih cepat, begitu pula dengan waktu pengerjaan.

Kekurangan:

Luka tidak boleh terkena air 

5.      Stapler (Disposible Circumcicion Anastomat)

      Nama Alatnya Adalah Disposible Circumcicion Anastomat tapi dimasyarakat lebih dikenal Stapler atau Sunat Behel kr hasilnya mirip behel gigi. Inilah metode yang ditunggu – tunggu terutama para pria dewasa yang ingin khitan namun bimbang karena dg metode ini adalah yg paling efektif dan efesian diantara metode lainnya diatas. Dan untuk bayi dan anak pun metode ini sudah diaplikasikan dan lebih efektif.


Kelebihan:

•   DISPOSABLE.
             Alat Khitan yang Disposable atau sekali pakai, kemungkinan untuk menularkan penyakit jauh lebih rendah daripada alat yang digunakan berkali-kali, sehingga lebih aman.

      •  PRAKTIS dan CANGGIH
        Alat ini, dalam hitungan detik mampu memotong kulit dengan rapi kemudian memasang seal/ stapler/ behel secara melingkar yang berfungsi sama seperti jahitan yaitu untuk mencegah perdarahan ( hemostatic ) dan mendekatkan kulit luar dan kulit dalam sehingga cepat menyatu dan cepat sembuh tentunya. Kalau di kamar operasi proses ini membutuhkan waktu puluhan menit, maka dengan alat ini proses itu bisa dipersingkat menjadi beberapa menit saja, sehingga sangat efektif dan efisiensi waktu.

      • RAPI dan ESTETIS 
        tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu orientasi dalam ber-KHITAN adalah hasil yang sempurna, potongan yang rapi dan bentuk yang estetis. Karena hasil akhir ini akan dinikmati selama seumur hidup. Jangan sampai mengecewakan, karena yang kecewa bukan hanya si pasien saja, tapi pasangan hidupnya kelak juga bisa mengalami kekecewaan. Hehehe....
      Pada teknik konvensional, hasil yang baik tergantung pada jam terbang dan kerapihan sang operator dalam memotong dan menjahit. Sementara jika menggunakan alat ini, kerapihan dan hasil yang optimal akan mudah untuk diraih

Kekurangan:

Harga relatif mahal.

     Terlepas dari berbagai, metode dari yang sunat konvesional ataupun modern ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan dan Tujuan berbagai metode sunat itu sendiri adalah supaya pasien lebih nyaman Selama proses sunat dan setelah proses sunat. Jadi diharapkan para orang tua lebih memahami berbagai tehnik sunat untuk buah hatinya karena sunat hanya sekali jadi berikan pengalaman yg berharga bagi buah hatinya.

Konsultasi dan pendaftaran
Dody Ari wibowo
081255454988/082234377707